Siang, pancaran terik sang surya bersinar
Mendorongku, tuk berlindung
Canda tawa terhiraukan
Sepi hati diantara kami
Tanda koma timbul dalam coretan
Daratan menjadi datar
Gelombang membangunkanku ke pikir itu
Dunia baru
Baru yang tak tahu apa
Isengku, terjerumuslah kami
Tentunya diri ini
Dia mendapatkannya
Aku menunggu
Tekan, terus terus ku tekan
Dengan hati ikhlas tanpa balas
Kutemui sang pulau surya
Gagah berani menyerng bumi pertiwi
Ku gambarkan seperti itu
Polos putihnya hati
Tak bisa ternoda
Tak disangga
Tertawa, tertawa, tertawa
Senang sekali
Kalimat tanya tak tahu apa apa
Jeruk asam jadi manis
Mengerti
Sakitnya perpisahan
Dijanjikan untuk kita
Harapan masih tegak
Angin siapa yang tahu
by @nisawrdani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar