23.1.15

Menembus

UAS ditutup dengan Dasar Teknik Kimia (dastekim) mata kuliah paling horror di semester ini. Kami seperti telur yang ingin cepat-cepat menetas. Seminggu itu terasa di dalam tahanan. Libur tlah tiba. Gw berpikir keras mau liburan kemana. Berpikir kali ini lebih keras dari pada berpikir untuk menjawab soal dastekim yang dengan bodohnya gw gak baca soal di halaman terakhir karena gw kira soalnya sudah habis --> pasrahh..
Gw mengajak seorang teman lama (Ilham) untuk jalan-jalan. Gw merekomendasikan ke Gn. Munara karena gw ngiler lihat foto-foto teman di sana. Tapi teman gw gak mau, dan mengajak gw ke Gn. Kencana. Nama gunung yang asing bagi gw dan ternyata ada di kawasan Bogor, Cisarua. Tanggal keberangkatan diundur karena ada pertemuan yang dikira penting dan ternyata gak penting-penting amat -,- so kita jadi reshuffle orang-orang yang fix ikut.
H-1 sebelum berangkat gw merasa ada yang gak enak. Gw sempat bilang ke Minati "kayanya gw gak jadi ikut". Kondisi tubuh gw lagi bermasalah ditambah gak ada yang tahu jalan. Padahal logistik dan konsumsi sudah gw beli semua. Tapi dengan rayuan maut Minati dan Ilham, gw jadi ikut dengan penuh kegelisahan.
Kami janjian di Terminal Baranang Siang. Kami menyarter angkot karena kami gak sanggup naik elep. Kami pergi berlima aku, kamu, dan dia *eh gw, Minati, Ilham, Eka, dan Angga. Minati adalah temen gw kuliah yang gila bgt sama gunung dan mulutnya gak bisa dikontrol. Ilham adalah temen SD gw yang super tinggi dan dulu jadi ketua kelas, waktu SMA anak sispala. Eka adalah temen gw kuliah yang suaranya ngebass banget. Angga adalah temen satu organisasi yang gak terlalu deket banget sama gw karena dia anggota baru dan dia lebih deket sama Eka, badannya kecil tapi tenaganya superwow.
Turun dari angkot, kami salah masuk. Kami malah ke loket masuk Talaga Warna wkwkwk terus di kasih tau sama masnya. Total bayar tiket masuk 40 ribu. Perjalanan pun dimulai. Semangat masih berkobar. Kita jalan dengan percaya diri (kaya yang tahu jalan aja). Ketika lagi asyik bercanda dan ngorol-ngobrol sambil jalan. Ehh ada truk lewat. Baiknya, kami ditawari untuk naik. Seneng Alhamdulillah, secara kita gak tahu jalan dan banyak persimpangan. Di atas truk, wow, goyangannya mantap. Jalan tanjakan dan berbatu semua ditambah sopirnya ngebut, kebayangkan rasanya gimana, anjluk-anjlukan. Pas itu masih sempet aja kita selfie hahaha.. Tau gak sih?? Perjalanan ke sana, kita disuguhkan dengan lukisan Tuhan yaitu hamparan kebun teh yang indah luar biasa. Lekukan bukitnya sempurna. Warna hijau menyelimuti perjalanan kita. Perjalanan naik truk kurang lebih 40 menit.
 ini salah satu foto pas lagi di truk, gak keliatan ya truknya? Iya dong :P
Ternyata kita gak diantar sampai kampung LC yang disebutkan dari penelusuran internet. Tapi itu juga sudah syukur Alhamdulillah sudah ditumpangi truk. Kami pun berjalan menuju kampung LC, ya lumayan, jalannya luas bebatuan, karena tidak gak tahu jalan dan banyak banget persimpangan kami banyak berhenti dan penuh kegelisahan. Kita hanya mengandalkan jejak kendaraan bermotor.
Sekitar satu jam kami tiba di kampung LC. Kami bertemu kepala kampung dan meminta izin untuk naik. Kami istirahat sejenak dan sholat di kampung LC. Bodohnya kami gak menanyakan jalan menuju ke sana (good).
Beberapa lama kemudian, kami bingung nyari jalan menuju hutan karena penuh dengan kebun teh yang rapat. Namun, dari kejauhan terlihat beberapa lelaki yang membawa sarang burung ada di atas hutan. Kamipun mencari jalan menuju ke sana, dan waw. Nanjak coy, kemiringan sekitar 70 derajat (belum pasti karenagw gak bawa klinometer atau abney level hahaha) Semakin lama semakin nanjak, tidak ada bekas pijakan, lama kelamaan kami ragu, ini trek yang benar atau tidak. Kami banyak memakan waktu untuk merenung, apakah kembali apakah lanjut. Setiap merenungkannya kami memutuskan untuk lanjut terus, setelah melewati trek yang cukup 'lumayan' kami menemui tanda-tanda bahwa jalan ini pernah dijamah orang yaitu dengan adanya tali rafia di pohon. Alhasil kami semakin percaya diri dan terus berjalan mengikuti tanda-tanda yang ada :) Walaupum tanda-tanda tersebut terputus sehingga kami juga harus menggunakan feeling untuk menemukan jalan yang benar. Selama treking kami tidak menemui tanah yang datar dan cukup untuk ngecamp tiba-tiba kami menemui itu. Kami kira itu puncaknya namun tidak ada papan tulisannya, kami hampir menyerah dan ingin memutuskan ngecamp di sana. Tapi kami tetap penasaran, Eka dan Ilham pun menaruh barang di sana dan mencoba jalan lagi dan ternyata mereka menemukan puncak Kancana 2182 mdpl Bukos. Senang bukan kepalang. Ternyata puncaknya tak jauh dari yang kami kira 'puncak' sehingga kami menyebutnya tempat itu puncak bayangan hahaha.. Ketika kami datang kami begegas membuat parit untuk aliran air agar tenda kami tidak banjir. Ketika sudah selesai. Pas banget langit lagi indah-indahnya. Jelas, kami foto-foto dulu. Karena berpikiran besok pagi akan jauh lebih baik pemandangannya, kami berfoto sedikit saja.
Ketika malam, gw gak bisa tidur. Lo tau kenapaa?? Semaleman angin udah kaya angin. Anginnya gak berhenti-berhenti dan kenceng ditambah ada bunyi pohon yang hampir tumbang, suaranya kaya kayu kursi goyang. Bayangin dah sama lu rasanya tidur di sana. Di tempat yang jarang dikunjungi, pertama kali didatangi, baca dari internet masih ada binatang buas, angin kenceng banget, plus bunyi pohon mau tumbang! Banyak ketakutan di dalam hati, mana bisa tidur, ditambah temen ada yang hipo. Plus plus banget lah rasanya. Ketakutan ada hantu, ketakutan ada harimau dkk, ketakutan angin puting beliung, ketakutan ketimpa pohon, dan ketakutan temen kenapa-napa -,- Nunggu pagi lama bgt lebih lama dari nungguin kamu *eh. Teman yang lain, emmm pada enak tidurnya -,-"
Paginya yang diharapkan cuacanya bagus untuk foto ternyata TIDAK! Hujan coy. Kamipun hanya bisa menunggu dan makan :') Nungguin moment bagus untuk foto dan siangnya ada pendaki dari Tangsel datang berdua cowo-cowo. Mereka pun baru pertama kali ke sini dan mereka kecewa karena pemandangannya cuma ada kabut. Kamipun foto bareng mereka karena diajak mereka :P
 ini foto bareng dua pendaki_tangsel

Waktu yang ditunggu pun datang pukul 17.30. Gunung Gede, Pangrango, Salak mulai terlihat. Indahnya Subhanallah :D Kami langsung teriak dan riweuh paciweuh-ciweuh pengen foto sendiri-sendiri karena setiap orang punya banyak kertas titipan. Sesi foto-fotopun tidak berjalan dengan lancar karena kami kejar-kejaran sama kabut. Jadi kabutnya tuh jalannya cepet banget jadi baru beberapa menit gunungnya sudah ketutupan, beberapa dekit lagi keliatan. So, hasilnyapun tidak terlalu bagus :( Tapi ini sudah Syukur Alhamdulillah, secara nunggunya udah seharian. Oiya sore itu juga ada yang dateng lagi dua pasang cewe dan cowo sepertinya mereka double date. Nih ada foto salah satunya.
Noh mereka di belakang wkwkwk, ga sempet foto bareng, gak diajakin sih wkwk
 
Malam keduapun tidak seperti malam pertama, mungkin karena sudah sedikit terbiasa. Gw mulai bisa tidur walau masih sering gelisah. Minggu pagi kamu turun tanpa ada tebengan truk lagi :( Hujan. Nyari angkot susah dan puncak satu jalur, macetlah.. Takut karena besoknya fieldtrip dan belum packing.
Pengalaman ke Gunung Kancana ini sungguh luar biasa modal nekat, saling percaya, dan kebersamaan. Kerasa banget survival-nya :) Ilmu dari KPL ANGSANA kepake banget, makasih Angsana :** Gunung ini sungguh cantik dan enak bagi yang sedang mencari pencerahan. Kalau cuacanya baik, pemandangannya indah banget dan waktu perjalanannya pun relatif singkat apabila naik motor sampai ke kampung LC. Perjalanan singkat namun dibayar dengan keindahannya yang luar biasa.

Terima kasih Allah kau izinkan aku mendaki. Terima kasih telah memberikan keselamatan kepada kami. Terima kasih atas nikmat yang tlah Kau berikan. Terima kasih telah mengizinkan mata ini untuk melihat lukisan alam indahMu dan menyucap syukur. Terima kasih tlah menciptakan semua ini untuk manusia. Maafkan kami tlah merusak alamMu ini Ya Allah :') Kami makhluk yang rakus. Alam sudah memberikan segalanya. Alam tidak butuh manusia. Tapi, manusia butuh alam. Mengapa manusia begitu jahat? Maafkan aku Ya Allah. Ya Allah izinkan aku berbuat sesuatu pada alamMu ini. Izinkan aku untuk melihat lukisan-lukisanMu yang lain.  Lukisan yang terindah yang tak bisa dibuat oleh manusia.
 Gunungnya ngumpet di belakang awan :(

 narsis dulu ah (tapi goyang dan kucel)

w/ Eka :)

w/ Ilham :)
w/ Angga :) sebenernya ada tulisan buat KPL ANGSANA tapi kena flash jd ga ketiatan :(


w/ Minati





w/ Minati dan Eka dan tulisan buat LNK50






 



1.1.15

Hanya garis

Perasaan yang membingungkan. Sorry ini bukan masalah cinta.
Rasa ingin ini itu, tak bisa beraksi
Ketakutan penyesalan selalu menghampiri
Ku sudah paham yang akan terjadi bila tetap seperti ini.

Oh Tuhan..
Ku memohon
Tegarkan diri ini
Hilangkan penat ini
Semangatkan jiwa ini
Hapuskan dosa ini

Manusia yang lemah dan tak berarti ini :'(

Kaulah sandaran hati dan jiwa ini.